Ya, sering kita mendengar ungkapan seperti judul di atas, ungkapan yang pendek tapi syarat akan sindiran. Nama adalah identitas seseorang dan identitas adalah ciri dari seseorang, menurut penulis nama sangat penting, sebagai identitas diri kita dan hal pertama yang kita tanyakan saat berkenalan adalah sebuah nama “Siapa nama Anda?”. Bukan pertanyaan “Berapa berat badan anda?” atau pertanyaan konyol seperti “Berapa kali anda mimpi basah dalam seminggu?”
Pada saat pertama kita dilahirkan di dunia saja, keluarga besar kita pasti selalu berunding untuk membicarakan pemberian nama pada sang bayi, setelah terlebih dahulu bersyukur tentunya pada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan rejeki bertambahnya anggota keluarga.
Untuk mensyahkan sebuah nama, umat Islam memiliki kebudayaan yang namanya Aqiqah, satu anak dihargai dengan seekor nyawa kambing, untuk meresmikan sebuah nama saja kita harus mengorbankan nyawa makhluk hidup ciptaan Allah SWT lainnya. Subhanallah..
Nama adalah do`a, harapan keluarga agar kelak menjadi orang, dari sebuah nama tersebut. Contohnya Nur Karunia Illahi yang memiliki arti Cahaya Karunia Allah. Reza Rifyal Akbar yang artinya pemikir yang besar. Secara tidak langsung sebutan nama tersebut mempengaruhi otak kita. Yang terdiri dari otak kanan (imajinasi), otak kiri(realitas), otak tengah(kontrol) otak bawah sadar. Dan yang penulis sebutkan terakhir adalah otak yang paling berpengaruh dibanding yang lainnya.
Sesuai dengan namanya otak bawah sadar. Otak yang bekerja dibawah alam bawah sadar kita, namun kekuatannya melebihi yang bisa kita bayangkan. Contoh positif Silahkan coba katakan berulang kali “Saya Ikhlas bekerja karena Allah ta Alla” disaat anda sedang malas bekerja, Insya Allah setelah itu anda akan merasa lebih comfort untuk bekerja. Seakan rasa malas anda tadi entah menghilang kemana. Itulah yang disebut afirmasi, afirmasi adalah pernyataan tentang kebenaran yang hendak diserap dalam kehidupan seseorang. suatu upaya yang melekat dalam pikiran hingga alam bawah sadar terpancing untuk bereaksi dan beraksi. Secara tidak langsung menstimulasi otak kita untuk berbuat seperti itu.
Seperti halnya di Dunia ini tercipta selalu berpasang-pasangan, hal positif selalu ada hal negatifnya. Apabila kita mengafirmasi otak kita untuk hal-hal yang buruk, suatu saat nanti sesuatu yang buruk itu akan terjadi pada diri kita tanpa kita sadari sebelumnya. Sebagai contoh yang termasuk populer adalah Duo vokal Ratu (Maia Estianty & Mulan Kwok) dengan lagunya yang terkenal di akhir tahun 2004 silam yaitu Teman Tapi Mesra (TTM). Tak lama berselang itu terjadi pada duo vokal Ratu tersebut. Mulan menjadi TTM dari Ahmad Dhani yang notabenenya adalah suami dari Maia Estianty.
Kemudian lagu yang terkenal di tahun 1980 an “Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku” yang dipopulerkan oleh Betharia Sonata. Di kemudian hari “dipulangkan” beneran oleh Willy Dozer selaku suaminya. Tanpa kita sadari kekuatan otak bawah sadar kita sangat berpengaruh dalam alur kehidupan kita. Mempengaruhi pikiran kita, karena pikiran kita jauh lebih mengekspresikan dan memengaruhi daripada tubuh kita.
Penulis pernah mengalaminya, di awal tahun 2009 penulis memberi nama kontak di Handphone (HP) dengan sebutan Nevermind untuk seorang pujaan hati yang telah menemani tumbuh dewasanya penulis. Dalam ekspresi bahasa Inggris Nevermind memiliki arti Lupakanlah/Biarkanlah. Setelah sebelumnya nama dikontak HP untuk sang pujaan hati adalah Josephira. Meniru nama sebuah judul lagu Slank. Yang menceritakan seorang wanita yang paling berpengaruh dalam kehidupan Bimbim(Leader Group Slank).
Pada awal pemberian nama tersebut sang pujaan hati sempat menanyakan perihal pemberian nama tersebut, penulis menjawab arti nevermind di nama tersebut adalah lupakanlah dalam artian lupakanlah sifat-sifat atau hal yang buruk dari sang pujaan hati, bukan berarti melupakan sang pujaan hati seperti yang dipikirkan oleh beliau.
Seiring berjalannya waktu hubungan kami lambat laun makin runyam, tidak lagi sehangat dulu tidak lagi seromantis dulu. Yang ada hanya pertengkaran setiap waktu. Penulis tidak pernah menyambung-nyambungkan keadaan hubungan kami dengan pemberian nama pada kontak HP tersebut. Dalam mindset penulis, umur hubungan kami yang sudah lama (4 tahun lebih) sehingga menghasilkan kejenuhan pada kedua belah pihak, sehingga perlu sedikit break untuk solusinya.
Sampai pada suatu hari penulis membaca sebuah buku yang membahas tuntas tentang kekuatan otak bawah sadar sedemikian kuatnya sampai kita tidak bisa prediksi. Secara tidak langsung tiap berkomunikasi telpon atau sms pada saat masih berhubungan dulu penulis menyebutkan nama nevermind (Lupakanlah/biarkanlah) tersebut berulang kali, sehingga membuat otak bawah sadar bekerja diluar kendali penulis.
Yaa, penyesalan selalu datang diakhir cerita, sang pujaan hati sudah tidak lagi merasa sayang pada penulis seperti sedia kala, hanya rasa hambar yang tersisa (seperti pengakuan beliau). Mungkin saja karena dalam waktu yang bersamaan beliau sedang PDKT(pendekatan) dengan lelaki lain sehingga secara tidak langsung membandingkan penulis dengan lelaki tersebut, lelaki yang dulu sempat beliau beritahu penulis bawa beliau kagum pada lelaki tersebut, (karena ini kebiasaan kami selalu saling terbuka satu sama lain) cuma sebatas kagum. Begitu pengakuan beliau, tapi entah kenapa pada saat mendengar pengakuan beliau tempo hari, penulis merasakan getaran yang berbeda. pikiran serasa cemas dan tubuh pun ikut merinding. Berbeda sensasinya dengan pengakuan beliau sebelum-sebelumnya, dan akhirnya kecemasan penulis benar adanya, sekarang beliau semakn dekat dan mesra hubungannya..
Suatu hal tidak pernah engkau nilai berharga sebelum engkau kehilangannya.
Itulah yang terjadi pada penulis, saat ini penyesalan datang, menyesal tidak memperlakukan beliau sedemikian rupa, rasa sayang yang terlalu berlebihan menghasilkan perlakuan-perlakuan tersebut. Nasi sudah menjadi bubur, tak mungkin penulis memaksa beliau untuk mencintai penulis seperti sedia kala, karena cinta bukan sebuah paksaan, dan cinta terkadang tidak harus memiliki. Meskipun penulis tidak bisa lagi menjalin hubungan dengan beliau, tapi perasaan hati tak bisa penulis bohongi. Penulis masih mencintai dan menyayangi beliau apa adanya.
Too sweet to forget |
Yaah, meskipun penulis sudah mempersiapkan hari penentuan (10 April 2011) dengan berpuasa sunnah senin kamis selama dua minggu serta tahajud demi mengharapkan yang terbaik buat penulis, tentu saja besar harapan penulis untuk kembali menjalin hubungan dengan beliau. Tetapi kalau Allah SWT memiliki keputusan lain apa mau dikata, kita bisa saja berdoa dan berkehendak tapi hanya Allah SWT yang bisa mewujudkannya. Hanya Dia lah yang Maha Kuasa. Penulis yakin suatu saat nanti Allah SWT memberi balasan yang lebih baik yang bisa menggantikan beliau mengisi kekosongan hati penulis.
Mungkin ini jalan terbaik untuk kami, dibalik semua peristiwa pasti ada sesuatu yang bisa dipetik. Menyesali masa lalu adalah kesedihan, mencemaskan masa depan adalah kegelisahan berbuat yang terbaik untuk saat ini adalah kegembiraan.
Alhamdulillah penulis memiliki seorang Ibu yang pengertian. Berkat wejangan Ibu, penulis kembali semangat menjalani kehidupan ini. Berkat penafsiran Ibu tentang sang mantan pujaan hati, penulis bisa mendapat semua jawaban yang tak bisa penulis tafsirkan sendiri, I Love You Mom!!
Terima kasih atas semua waktu, perasaan, pengorbanan dan semua usahamu selama menemani kedewasaan ku ini. Ampunilah penulis apabila ada kekhilafan selama kita menjalin hubungan. Penulis hanyalah manusia ciptaan Allah yang tentu saja tak luput dari kesalahan.
Selamat tinggal bidadariku,
Semoga engkau bahagia dengan lelaki pilihanmu saat ini.
Semoga engkau bisa mencapai cita-cita muliamu.
See you on the TOP!!!
18.16 WIB
11 April 2011
break fast di titik temu.
break fast di titik temu.
'tempat menggapai mimpi'
Disempurnakan di atas pulau kapuk
22.35 WIBP
11 April 2011.
cdihhhh,,,py tetap cmangat ok...ok...
BalasHapusTerima kasih dae lis waura komen ta blog ake..
BalasHapus